◆ Energi Terbarukan Sebagai Isu Politik
Tahun 2025, energi terbarukan menjadi salah satu isu paling panas dalam politik Indonesia. Transisi energi dari batu bara ke sumber ramah lingkungan tidak hanya soal teknologi, tetapi juga keputusan politik besar yang melibatkan pemerintah, partai, hingga pelaku industri.
Indonesia sebagai salah satu produsen batu bara terbesar dunia menghadapi dilema. Di satu sisi, ada tekanan global untuk mengurangi emisi karbon. Di sisi lain, jutaan orang masih bergantung pada industri energi fosil.
Karena itu, setiap kebijakan energi di 2025 memiliki dimensi politik yang sangat kuat, menyangkut kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
◆ Komitmen Indonesia dalam Transisi Energi
Indonesia sudah menandatangani berbagai kesepakatan internasional terkait perubahan iklim, termasuk target net zero emission 2060. Tahun 2025, pemerintah mempercepat program energi hijau dengan mendorong investasi di sektor tenaga surya, angin, air, dan panas bumi.
Beberapa program utama antara lain:
-
Pembangunan PLTS skala besar di Jawa dan Sumatra.
-
Optimalisasi potensi geotermal, karena Indonesia punya cadangan terbesar di dunia.
-
Dorongan kendaraan listrik melalui subsidi dan pembangunan infrastruktur charging station.
Namun, implementasi masih menghadapi tantangan politik, termasuk tarik-menarik kepentingan antara investor batu bara dan energi hijau.
◆ Peran Partai Politik dan Debat Publik
Partai politik mulai menjadikan isu energi terbarukan sebagai bagian dari program kampanye. Sebagian partai menekankan pentingnya percepatan transisi hijau untuk menyelamatkan lingkungan.
Namun, ada juga partai yang lebih berhati-hati, karena khawatir percepatan transisi bisa mengganggu lapangan kerja di sektor energi fosil.
Debat publik semakin ramai, terutama terkait pertanyaan: siapa yang menanggung biaya transisi energi? Apakah pemerintah, swasta, atau masyarakat lewat tarif listrik yang lebih tinggi?
◆ Tantangan Ekonomi dan Sosial
Meski menjanjikan, transisi energi hijau masih menghadapi tantangan serius:
-
Biaya investasi tinggi: proyek energi terbarukan membutuhkan modal besar.
-
Kebijakan yang belum konsisten: regulasi sering berubah dan membingungkan investor.
-
Dampak sosial: jutaan pekerja di sektor batu bara bisa terdampak.
-
Akses teknologi: Indonesia masih mengandalkan impor untuk beberapa perangkat energi hijau.
Karena itu, transisi energi tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial agar tidak menimbulkan ketimpangan.
◆ Harapan Masa Depan Energi Indonesia
Meski penuh tantangan, energi terbarukan 2025 tetap menjadi kunci masa depan Indonesia. Dengan sumber daya alam melimpah, Indonesia punya peluang besar menjadi pemimpin energi hijau di Asia Tenggara.
Namun, semua itu hanya bisa terwujud jika ada komitmen politik kuat, regulasi jelas, dan partisipasi masyarakat. Transisi energi harus dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk lingkungan, kesehatan, dan kedaulatan energi nasional.
✅ Referensi (Wikipedia)
-
Politics of Indonesia — Wikipedia